Sumber: https://www.facebook.com/groups/1597145563837361/permalink/1643722652512985/
Teknik Memanah Kebudayaan Hindi/India
Dalam Kebudayaan Hindi
terdapat kitab yang berjudul Danurweda (Bahasa Sansekerta: Danu = Busur,
Weda = Ilmu) yang di dalamnya menjelaskan berbagai teknik dan metode
memanah kebudayaan tersebut. Yang besar kemungkinan kitab ini menjadi
acuan teknik dan metode memanah masyarakat Nusantara di masa lalu,
terutama di berbagai pusat-pusat kerajaan dan peradaban di Pulau Jawa
dan Sumatera semenjak abad 2 hingga abad 15 Masehi.
Pada salah satu pasal
kitab tersebut, terdapat pembahasan tentang cara mengepal (Bahasa
Sansekerta = Musti) untuk menarik busur dan menembakkan anak panah
sebagai berikut.
Terjemahan teks:
Terdapat berbagai jenis cara melepaskan yang dilakukan oleh pemanah
dengan menekuk jari-jemarinya untuk menahan anak panahnya dan
menembakkannya dari tali busur, yaitu: "pataka", "vajramusti",
"simhakarna", "matsari" dan "kakatundi".
Jika jari telunjuk
dijulurkan dan diletakkan di bawah pangkal jempol maka posisi
cengkeraman ini dikenal dengan nama "pataka". Bentuk cengkeraman ini
digunakan oleh pemanah untuk menembak jarak yang jauh.
Jika
jempol dimasukkan di antara jari tengah dan telunjuk maka cara ini
disebut sebagai "vajramusti" (brajamusti). Cara ini digunakan untuk
menembakkan anak panah yang tebal dan anak panah yang terbuat dari besi
yang disebut "naraca".
Jika ujung jari telunjuk diletakkan secara
lurus pada kuku jempol, cara ini dikenal dengan sebutan "matsari".
Digunakan untuk menembus target yang halus atau tipis yang disebut
sebagai "citra".
Cara yang dikenal dengan nama "kakatundi" (paruh
gagak) yaitu jika bagian ujung jempol diletakkan pada ujung jari
telunjuk. Cara ini digunakan ketika pemanah menembak target yang tebal.
No comments:
Post a Comment